Jumat, 30 Desember 2011

makalah strategi pembelajaran inkuiri



STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI
PENGERTIAN INKURI
INKUIRI adalah salah satu strategi pembelajaran yang dikembangkan dalam  pendidikan dasar. Melalui strategi ini, anak  mengembangkan kreatifitas diri sendiri dengan bantuan yang diberikan oleh guru. Pengembangan kreatifitas anak dipentingkan dalam proses pendidikan mengingat anak secara potensial mempunyai kemampuan untuk berkreatifitas. Kreatifitas itu sendiri adalah modal dalam pencerdasan dan pendewasaaan anak. Melalui pendidikan proses pencerdasan,  pendewasaan sosial dan emosional termasuk pendewasaan religius dibangun secara terarah. 
Model ini dapat mengunakan media dengan upaya guru menyajikan sejumlah informasi tertentu melalui bahan bacaan, film,  gambar atau yang lainnya. Kemudian guru mendorong siswa untuk menggambarkan atau  memahami prinsip-prinsip yang terkandung dalam topik/bahan yang disajikan melalui pertanyaan-pertanyaan. Demikian pula dengan bentuk inkuiri deduktif yang dikemukakan Schuman bahwa inkuiri dapat dimulai dengan cara yang sangat sederhana dalam membantu mengembangkan kreatifitas berpikir siswa
Pembelajaran berbasis inkuiri adalah metode pembelajaran yang dikembangkan sejak tahun 1960. Metode pembelajaran ini dikembangkan untuk menjawab kegagalan bentuk pengajaran tradisonal, di mana siswa dikehendaki untuk mengingat fakta-fakta muatan bahan pengajaran. Pembelajaran inkuiri adalah suatu bentuk pembelajaran aktif, di mana kemajuan dinilai dengan bagaimana siswa mengembangkan keterampilan eksperimental dan analitik dari pada seberapa banyak pengetahuan yang mereka miliki..
Karakteristik dari pendekatan inkuiri ini adalah guru tidak mengkomunikasikan pengetahuan, tetapi membantu siswa untuk belajar bagi mereka sendiri, kemudian topik, masalah yang dipelajari, dan metode yang digunakan untuk menjawab permasalahan dapat ditentukan oleh siswa, dapat ditentukan oleh guru, dan dapat ditentukan bersama oleh siswa dan guru.  Pembelajaran inkuiri memberi tekanan pada ide-ide konstruktivis dari belajar. Kemajuan belajar terbaik terjadi dalam situasi kelompok.
Inkuiri juga didefinisikan sebagai usaha mencari kebenaran, informasi, atau pengetahuan dengan bertanya. Proses inkuiri memulai dengan mengumpulkan informasi dan data dengan melibatkan panca indera seperti melihat, mendengar, menyentuh, merasakan dan mencium. Sistem pendidikan tradisional telah terlaksana dalam cara yang menghilangkan semangat proses alami dari inkuiri. Siswa menjadi cenderung kurang mengajukan pertanyaan. Dalam pengajaran tradisional, siswa belajar bukan untuk bertanya banyak pertanyaan, melainkan mendengar dan mengulang jawaban yang diharapkan.
Pendekatan inkuiri adalah cara penyajian pelajaran yang banyak melibatkan siswa dalam proses-proses mental dalam rangka penemuannya. Menurut Sund (1975), inkuiri adalah proses mental, dan dalam proses itu individu mengasimilasi konsep dan prinsip-prinsip. Contoh konsep: inti sel, kecepatan, panas, energi, masyarakat, demokrasi, tragedi, reaksi, segitiga, dan lain-lain; contoh prinsip: logam bila dipanasi memuai, atau lingkungan berpengaruh terhadap organisme; contoh proses-proses mental: mengamati, menggolong-golongkan, membuat dugaan/menduga, menjelaskan, mengukur, menarik kesimpulan, dan sebagainya.

CIRI-CIRI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI
Pertama, strategi inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara mak­simal untuk mencari dan menemukan. Artinya strategi inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri.
Kedua, seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri {self belief). Dengan de­mikian, strategi pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai sum­ber belajar, akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa.
Akti­vitas pembelajaran biasanya dilakukan melalui proses tanya jawab antara gu­ru dan siswa. Karena itu kemampuan guru dalam menggunakan teknik berta­nya merupakan syarat utama dalam melakukan inkuiri.
Ketiga, tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Dengan demikian, dalam strategi pembelajaran inkuiri siswa tak hanya dituntut untuk menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya. Manusia yang hanya menguasai pe­lajaran belum tentu dapat mengembangkan kemampuan berpikir secara opti­mal. Sebaliknya, siswa akan dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya manakala ia bisa menguasai materi pelajaran.

JENIS JENIS PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN INKUIRI
Metode penemuan (inkuiri) terdiri atas beberapa jenis. Ada jenis metode penemuan yang masih banyak dibimbing atau diarahkan guru, tetapi ada pula jenis metode penemuan di mana siswa banyak diberi kebebasan dan dilepas oleh guru dalam melakukan kegiatan-kegiatan belajarnya. Moh. Amin menguraikan jenis-jenis inkuiri yang dapat dilakukan seperti berikut:
1.      Guided Inquiry (inkuiri terbimbing)
Pembelajaran dengan pendekatan guided inquiry sebagian besar perencanaan dibuat oleh guru. Selain itu guru menyediakan kesempatan bimbingan atau petunjuk  yang cukup luas kepada siswa. Dalam hal ini siswa tidak merumuskan problema, sementara petunjuk yang cukup luas tentang bagaimana menyusun dan mencatat diberikan oleh guru.
Umumnya guided inquiry  dilaksanakan dengan cara sebagai berikut:
a)      problema untuk masing-masing kegiatan dapat dinyatakan sebagai pertanyaan atau pernyataan biasa.
b)      konsep-konsep atau prinsip-prinsip yang harus ditemukan siswa melalui kegiatan belajar harus dituliskan dengan jelas dan tepat.
c)      alat/bahan harus disediakan sesuai dengan kebutuhan setiap siswa, untuk melakukan kegiatan
d)     diskusi pengarahan berupa pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada siswa (kelas) untuk didiskusikan sebelum para siswa melakukan kegiatan  inkuiri
e)      kegiatan metode inkuiri oleh siswa berupa kegiatan percobaan penyelidikan yang dilakukan oleh siswa untuk menemukan konsep-konsep dan atau prinsip-prinsip yang telah ditetapkan oleh guru
f)       proses berpikir kritis dan ilmiah menunjukkan tentang mental operation siswa yang diharapkan selama kegiatan berlangsung
g)      pertanyaan yang bersifat open-ended harus berupa pertanyaan yang mengarah kepada pengembangan tambahan kegiatan penyelidikan yang dapat dilakukan oleh siswa
h)      catatan guru berupa catatan-catatan yang meliputi:
Ø  penjelasan tentang hal-hal atau bagian-bagian yang sulit dari kegiatan-kegiatan/pelajaran
Ø  isi/materi pelajaran yang relevan dengan kegiatan
Ø  faktor-faktor variabel yang dapat mempengaruhi hasil-hasilnya terutama penting sekali apabila kegiatan percobaan/penyelidikan tidak berjalan (gagal).

2.      Modified inquiry
Dalam metode ini guru hanya memberikan problema saja. Biasanya disediakan pula bahan atau alat-alat yang diperlukan, kemudian siswa diundang untuk memecahkannya melalui pengamatan, eksplorasi dan atau melalui prosedur penelitian untuk memperoleh jawabannya. Pemecahan masalah dilakukan atas inisiatif dan caranya sendiri secara kelompok atau perseorangan. Guru berperan sebagai pendorong, narasumber (resourse person), dan bertugas memberikan bantuan yang diperlukan untuk menjamin kelancaran proses belajar siswa. Kegiatan-kegiatan belajar siswa terutama ditekankan dengan eksplorasi, merancang, dan melaksanakan eksperimen.
Pada waktu siswa melakukan proses belajarnya untuk mencari pemecahan atau jawaban masalah itu, bantuan yang dapat diberikan guru ialah dengan teknik-teknik pertanyaan, bukan berupa penjelasan. Ini dimaksudkan agar siswa tetap dirangsang berpikir untuk mencari dan menemukan cara-cara penelitian yang tepat. Untuk itu berikanlah pertanyaan-pertanyaan pengarah kepada pemecahan masalah yang perlu dilakukan siswa.
3.      Invitation into inquiry
Siswa dilibatkan dalam proses pemecahan problema sebagaimana cara-cara yang lazim diikuti oleh ilmuwan. Suatu undangan (invitation) memberikan suatu problema kepada siswa, dan melalui pertanyaan masalah yang telah direncanakan dengan hati-hati mengundang siswa untuk melakukan beberapa kegiatan atau kalau mungkin semua kegiatan berikut:
a.       Merancang eksperimen
b.      Merumuskan hipotesis
c.       Menetapkan kontrol
d.      Menentukan sebab dan akibat
e.       Menginterpretasi data
f.       Membuat grafik
g.      Menentukan peranan diskusi dan simpulan dalam merencanakan penelitian
h.      Mengenal bagaimana kesalahan eksperimental mungkin dapat dikurangi atau diperkecil
4. Pictorial riddle
Pendekatan dengan menggunakan pictorial riddle adalah salah satu teknik atau metode untuk mengembangkan motivasi dan minat siswa di dalam situasi kelompok kecil maupun besar. Gambar, peragaan, atau situasi yang sesungguhnya dapat digunakan untuk meningkatkan cara berpikir kritis dan kreatif siswa. Suaturiddle biasanya berupa gambar di papan tulis, papan poster, atau diproyeksikan dari suatu transparansi, kemudian guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan riddle tersebut.
Dalam membuat rancangan (design) suatu riddle, guru harus mengikuti langkah sebagai berikut:
a)      Memilih beberapa konsep atau prinsip yang akan diajarkan atau didiskusikan
b)      Melukiskan suatu gambar, menunjukkan ilustrasi, atau menggunakan foto (gambar) yang menunjukkan konsep, proses, atau situasi
c)      Suatu proses bergantian adalah untuk menunjukkan sesuatu yang tidak sewajarnya, dan kemudian meminta siswa untuk mencari dan menemukan mana yang salah dengan riddle tersebut. Misalnya, tunjukkan suatu masyarakat petani di mana semua prinsip ekologi disalahgunakan. Kemudian ajukan pertanyaan kepada siswa mengenai hal-hal apa yang keliru atau salah dalam hubungan dengan segala sesuatu yang telah dilakukan di dalam komunitas tersebut.
d)     Membuat pertanyaan-pertanyaan berbentuk divergen yang berorientasi proses dan berkaitan dengan riddle (gambar dan sebagainya) yang akan membantu siswa memperoleh pengertian tentang konsep atau prinsip apakah yang terlibat di dalamnya.


LANGKAH LANGKAH PELAKSANAAN PEMBELAJARAN INKUIRI
Secara umum proses otak secara pembelajaran dengan menggunakan strategi dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
Orientasi, Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru mengkondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Guru merangsang dan Mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah. Langkah orientasi merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan startegi ini sangat tergantung pada kemauan siswa untuk beraktivitas menggunakan kemampuannya dalam memecahkan masalah, tanpa kemauan dan kemampuan itu tak mungkin proses pembelajaran akan berjalan dengan lancar.
Merumuskan Masalah, Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki itu. Dikatakan teka-teki dalam rumusan masalah yang ingin dikaji disebabkan masalah itu tentu ada jawabannya, dan siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam strategi inkuiri, oleh sebab itu melalui proses tersebut siswa akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya mengembangkan mental melalui proses berpikir.
Merumuskan Hipotesis, Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Perkiraan sebagai hipotesis bukan sembarang perkiraan, tetapi harus memiliki landasan berpikir yang kokoh, sehingga hipotesis yang dimunculkan itu bersifat rasional dan logis. Kemampuan berpikir logis itu sendiri akan sangat dipengaruhi oleh kedalaman wawasan yang dimiliki serta keluasan pengalaman. Dengan demikian, setiap individu yang kurang mempunyai wawasan akan sulit mengembangkan hipotesis yang rasional dan logis.
Mengumpulkan Data, Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam strategi pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. Proses pengumpulan data bukan hanya memerlukan motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi juga membutuhkan ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi berpikirnya. Karena itu, tugas dan peran guru dalam tahapan ini adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan. Sering terjadi kemacetan berinkuiri adalah manakala siswa tidak apresiatif terhadap pokok permasalahan. Tidak apresiatif itu biasanya ditunjukkan oleh gejala-gejala ketidakgairahan dalam belajar. Manakala guru menemukan gejala-gejala semacam ini, maka guru hendaknya secara terus-menerus memberikan dorongan kepada siswa untuk belajar melalui penyuguhan berbagai jenis pertanyaan secara merata kepada seluruh siswa sehingga mereka terangsang untuk berpikir.
Menguji Hipotesis, Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Dalam menguji hipotesis yang terpenting adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan. Di samping itu, menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional.Artinya, kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan.     
Merumuskan Kesimpulan, Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Merumuskan kesimpulan merupakan gong-nya dalam proses pembelajaran. Sering terjadi, karena banyaknya data yang diperoleh, menyebabkan kesimpulan yang dirumuskan tidak fokus pada masalah yang hendak dipecahkan. Karena itu, untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data mana yang relevan.
PRINSIP PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI
Berorientasi pada Pengembangan Intelektual
Tujuan utama dari strategi inkuiri adalah pengembangan kemampuan berpikir. Dengan demikian, strategi pembelajaran ini selain berorientasi ke­pada hasil belajar juga berorientasi pada proses belajar.
Prinsip Interaksi
Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik inter­aksi antara siswa maupun interaksi siswa dengan guru, bahkan interaksi antara siswa dengan lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri.
Prinsip Bertanya
Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan strategi ini adalah guru sebagai penanya. Sebab, kemampuan siswa untuk menjawab setiap pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses berpikir. Karena itu, kemampuan guru untuk bertanya dalam setiap langkah inkuiri sangat diperlukan.
Prinsip Belajar untuk Berpikir.
Strategi pembelajaran inkuiri merupakan bentuk dari pendekatan pem­belajaran yang berorientasi kepada siswa (student centered approach). Dika­takan demikian, sebab dalam strategi ini siswa memegang peran yang sangat dominan dalam proses pembelajaran.    Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi belajar adalah proses berpikir (learning how to think), yakni proses mengembangkan pot otak. Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan penggunaan otak secara maksimal.
Prinsip Keterbukaan
Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenar­annya.
Tugas guru adalah menyediakan ruang untuk memberikan kesem­patan kepada siswa mengembangkan hipotesis dan secara terbuka mem­buktikan kebenaran hipotesis yang diajukannya.
Strategi pembelajaran inkuiri merupakan bentuk dari pendekatan pem­belajaran yang berorientasi kepada siswa (student centered approach). Dika­takan demikian, sebab dalam strategi ini siswa memegang peran yang sangat dominan dalam proses pembelajaran.

KEUNGGULAN  DAN KELEMAHAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI
1.      KEUNGGULAN
Strategi Pembelajaran Inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang banyak dianjurkan, karena strategi ini memiliki beberapa keunggulan, di an­taranya:
a.       Startegi ini merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna.
b.      Startegi ini dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.
c.       Strategi ini merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembang­an psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses pe­rubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini dapat melayani kebutuh­an siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.
2.      KELEMAHAN
Di samping memiliki keunggulan, strategi ini juga mempunyai kelemah­an, di antaranya:
a.       Jika strategi ini digunakan sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
b.      Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar.
c.       Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.
d.      Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka startegi ini akan sulit diimplementasi­kan oleh setiap guru.



STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL
Terjadinya ledakan pengetahuan, menuntut perubahan pola mengajar dari yang hanya sekadar mengingat fakta yang biasa dilakukan melalui strate­gi pembelajaran dengan metode kuliah (lecture) atau dari metode latihan (drill)dalam pola tradisional, menjadi pengembangan kemampuan berpikir kritis(critical thinking). Strategi pembelajaran yang dapat mengembangkan kemam­puan berpikir itu adalah strategi inkuiri sosial. Menurut Bruce Joyce, inkuiri sosial merupakan strategi pembelajaran dari kelompok sosial (social family) subkelompok konsep masyarakat (concept of society). 
Subkelompok ini didasarkan pada asumsi bahwa metode pendi­dikan bertujuan untuk mengembangkan anggota masyarakat ideal yang dapat hidup dan dapat mempertinggi kualitas kehidupan masyarakat. Karena itulah siswa harus diberi pengalaman yang memadai bagaimana caranya memecahkan persoalan-persoalan yang muncul di masyarakat. Melalui pengalaman itulah setiap individu akan dapat membangun pengetahuan yang berguna bagi diri dan masyarakatnya. Inkuiri sosial dapat dipandang sebagai suatu strategi pembelajaran yang berorientsi kepada pengalaman siswa.
Ada tiga karakteristik pengembangan strategi inkuiri sosial.
Pertama, adanya aspek (masalah) sosial dalam kelas yang dianggap penting dan dapat mendorong terciptanya diskusi kelas.
Kedua, adanya rumusan hipotesis seba­gai fokus untuk inkuiri.
Ketiga, penggunaan fakta sebagai pengujian hipotesis. Dari karakteristik inkuiri seperti yang telah diuraikan di atas, maka tam­pak inkuiri sosial pada dasarnya tidak berbeda dengan inkuiri pada umumnya. Perbedaannya terletak pada masalah yang dikaji adalah masalah-masalah sosial atau masalah kehidupan masyarakat










KESIMPULAN
       Pembelajaran dengan menggunakan strategi inkuiri akan lebih menarik karena akan membuat siswa terlibat secara aktif. Melalui strategi ini dibutuhkan kemampuan guru untuk  mendesain pembelajaran sesuai dengan model  inkuiri. Sesuai dengan tingkat usia siswa,pembelajaran dengan menggunakan strategi inkuiri mesti dibangun dan diselaraskan dengan  emosi, intelektual, dan situasi kondisi pembelajaran.   Strategi pembelajaran inkuiri yang tepat bagi pendidikan dasar adalah model  guided  atau model deduktif. Dengan kedua model strategi inkuiri tersebut, guru banyak membantu siswa dalam memformulasikan pertanyaan, menetapkan definisi atau  konsep  yang  terkait serta mengarahkan  pengujian hipotesis yang dibuat.  Strategi pembelajaran Inkuiri menekankan kepada proses mencari dan menemukan. Materi pelajaran tidak diberikan secara langsung. Peran siswa dalam strategi ini adalah mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing siswa untuk be­lajar. Strategi pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembela­jaran yang menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Pro­ses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Strategi pembelajaran ini sering juga dinamakan strategi heuristic, yang berasal dari bahasa yunani, yaitu heuriskein yang berarti saya yang menemukan.















Referensi:
Amin, Moh. (1987). Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan Menggunakan Metode Discovery dan Inkuiri. Jakarta: Depdikbud.
Sanjaya, Wina. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan KTSP. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sudirman, N., dkk. (1992). Ilmu Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
http://www.thirteen.org/edonline/concept2class/inquiry/index_sub1.html