STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI
PENGERTIAN INKURI
INKUIRI
adalah salah satu strategi pembelajaran yang dikembangkan dalam pendidikan dasar. Melalui strategi ini,
anak mengembangkan kreatifitas diri
sendiri dengan bantuan yang diberikan oleh guru. Pengembangan kreatifitas anak
dipentingkan dalam proses pendidikan mengingat anak secara potensial mempunyai
kemampuan untuk berkreatifitas. Kreatifitas itu sendiri adalah modal dalam
pencerdasan dan pendewasaaan anak. Melalui pendidikan proses pencerdasan, pendewasaan sosial dan emosional termasuk
pendewasaan religius dibangun secara terarah.
Model
ini dapat mengunakan media dengan upaya guru menyajikan sejumlah informasi
tertentu melalui bahan bacaan, film,
gambar atau yang lainnya. Kemudian guru mendorong siswa untuk
menggambarkan atau memahami prinsip-prinsip
yang terkandung dalam topik/bahan yang disajikan melalui pertanyaan-pertanyaan.
Demikian pula dengan bentuk inkuiri deduktif yang dikemukakan Schuman bahwa
inkuiri dapat dimulai dengan cara yang sangat sederhana dalam membantu
mengembangkan kreatifitas berpikir siswa
Pembelajaran
berbasis inkuiri adalah metode pembelajaran yang dikembangkan sejak tahun 1960.
Metode pembelajaran ini dikembangkan untuk menjawab kegagalan bentuk pengajaran
tradisonal, di mana siswa dikehendaki untuk mengingat fakta-fakta muatan bahan
pengajaran. Pembelajaran inkuiri adalah suatu bentuk pembelajaran aktif, di
mana kemajuan dinilai dengan bagaimana siswa mengembangkan keterampilan
eksperimental dan analitik dari pada seberapa banyak pengetahuan yang mereka
miliki..
Karakteristik dari pendekatan inkuiri
ini adalah guru tidak mengkomunikasikan pengetahuan, tetapi membantu siswa
untuk belajar bagi mereka sendiri, kemudian topik, masalah yang dipelajari, dan
metode yang digunakan untuk menjawab permasalahan dapat ditentukan oleh siswa,
dapat ditentukan oleh guru, dan dapat ditentukan bersama oleh siswa dan guru.
Pembelajaran inkuiri memberi tekanan pada ide-ide
konstruktivis dari belajar. Kemajuan belajar terbaik terjadi dalam situasi
kelompok.
Inkuiri juga
didefinisikan sebagai usaha mencari kebenaran, informasi, atau pengetahuan
dengan bertanya. Proses inkuiri memulai dengan mengumpulkan informasi dan data
dengan melibatkan panca indera seperti melihat, mendengar, menyentuh, merasakan
dan mencium. Sistem pendidikan tradisional telah terlaksana dalam cara yang
menghilangkan semangat proses alami dari inkuiri. Siswa menjadi cenderung
kurang mengajukan pertanyaan. Dalam pengajaran tradisional, siswa
belajar bukan untuk bertanya banyak pertanyaan, melainkan mendengar dan
mengulang jawaban yang diharapkan.
Pendekatan
inkuiri adalah cara penyajian pelajaran yang banyak melibatkan siswa dalam
proses-proses mental dalam rangka penemuannya. Menurut Sund (1975), inkuiri
adalah proses mental, dan dalam proses itu individu mengasimilasi konsep dan
prinsip-prinsip. Contoh konsep: inti sel, kecepatan, panas,
energi, masyarakat, demokrasi, tragedi, reaksi, segitiga, dan lain-lain;
contoh prinsip: logam bila dipanasi memuai, atau lingkungan
berpengaruh terhadap organisme; contoh proses-proses mental:
mengamati, menggolong-golongkan, membuat dugaan/menduga, menjelaskan, mengukur,
menarik kesimpulan, dan sebagainya.
CIRI-CIRI STRATEGI
PEMBELAJARAN INKUIRI
Pertama, strategi inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk
mencari dan menemukan. Artinya strategi inkuiri menempatkan siswa sebagai
subjek belajar. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai
penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka
berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri.
Kedua, seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan
menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan
dapat menumbuhkan sikap percaya diri {self belief). Dengan demikian,
strategi pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar,
akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa.
Aktivitas pembelajaran biasanya dilakukan melalui
proses tanya jawab antara guru dan siswa. Karena itu kemampuan guru dalam
menggunakan teknik bertanya merupakan syarat utama dalam melakukan inkuiri.
Ketiga, tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan
kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan
kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Dengan demikian, dalam
strategi pembelajaran inkuiri siswa tak hanya dituntut untuk menguasai materi
pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang
dimilikinya. Manusia yang hanya menguasai pelajaran belum tentu dapat
mengembangkan kemampuan berpikir secara optimal. Sebaliknya, siswa akan dapat
mengembangkan kemampuan berpikirnya manakala ia bisa menguasai materi
pelajaran.
JENIS JENIS
PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN INKUIRI
Metode penemuan
(inkuiri) terdiri atas beberapa jenis. Ada jenis metode penemuan yang masih
banyak dibimbing atau diarahkan guru, tetapi ada pula jenis metode penemuan di
mana siswa banyak diberi kebebasan dan dilepas oleh guru dalam melakukan
kegiatan-kegiatan belajarnya. Moh. Amin menguraikan jenis-jenis inkuiri yang
dapat dilakukan seperti berikut:
1.
Guided Inquiry (inkuiri
terbimbing)
Pembelajaran
dengan pendekatan guided inquiry sebagian besar perencanaan
dibuat oleh guru. Selain itu guru menyediakan kesempatan bimbingan atau
petunjuk yang cukup luas kepada siswa. Dalam hal ini siswa tidak
merumuskan problema, sementara petunjuk yang cukup luas tentang bagaimana
menyusun dan mencatat diberikan oleh guru.
Umumnya guided
inquiry dilaksanakan dengan cara sebagai berikut:
a)
problema untuk
masing-masing kegiatan dapat dinyatakan sebagai pertanyaan atau pernyataan
biasa.
b)
konsep-konsep atau prinsip-prinsip yang harus
ditemukan siswa melalui kegiatan belajar harus dituliskan dengan jelas dan
tepat.
c)
alat/bahan harus disediakan sesuai dengan kebutuhan
setiap siswa, untuk melakukan kegiatan
d)
diskusi pengarahan berupa pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan kepada siswa (kelas) untuk didiskusikan sebelum para siswa melakukan
kegiatan inkuiri
e)
kegiatan metode inkuiri oleh siswa berupa kegiatan
percobaan penyelidikan yang dilakukan oleh siswa untuk menemukan konsep-konsep
dan atau prinsip-prinsip yang telah ditetapkan oleh guru
f)
proses berpikir kritis dan ilmiah menunjukkan
tentang mental operation siswa yang diharapkan selama kegiatan
berlangsung
g)
pertanyaan yang
bersifat open-ended harus berupa pertanyaan yang mengarah
kepada pengembangan tambahan kegiatan penyelidikan yang dapat dilakukan oleh
siswa
h)
catatan guru
berupa catatan-catatan yang meliputi:
Ø
penjelasan
tentang hal-hal atau bagian-bagian yang sulit dari kegiatan-kegiatan/pelajaran
Ø
isi/materi
pelajaran yang relevan dengan kegiatan
Ø
faktor-faktor
variabel yang dapat mempengaruhi hasil-hasilnya terutama penting sekali apabila
kegiatan percobaan/penyelidikan tidak berjalan (gagal).
2.
Modified inquiry
Dalam metode ini
guru hanya memberikan problema saja. Biasanya disediakan pula bahan atau
alat-alat yang diperlukan, kemudian siswa diundang untuk memecahkannya melalui
pengamatan, eksplorasi dan atau melalui prosedur penelitian untuk memperoleh
jawabannya. Pemecahan masalah dilakukan atas inisiatif dan caranya sendiri
secara kelompok atau perseorangan. Guru berperan sebagai pendorong, narasumber
(resourse person), dan bertugas memberikan bantuan yang diperlukan untuk
menjamin kelancaran proses belajar siswa. Kegiatan-kegiatan belajar siswa
terutama ditekankan dengan eksplorasi, merancang, dan melaksanakan eksperimen.
Pada waktu siswa melakukan proses
belajarnya untuk mencari pemecahan atau jawaban masalah itu, bantuan yang dapat
diberikan guru ialah dengan teknik-teknik pertanyaan, bukan berupa penjelasan. Ini dimaksudkan
agar siswa tetap dirangsang berpikir untuk mencari dan menemukan cara-cara
penelitian yang tepat. Untuk itu berikanlah pertanyaan-pertanyaan pengarah
kepada pemecahan masalah yang perlu dilakukan siswa.
3. Invitation into inquiry
Siswa dilibatkan
dalam proses pemecahan problema sebagaimana cara-cara yang lazim diikuti oleh
ilmuwan. Suatu undangan (invitation) memberikan suatu problema kepada
siswa, dan melalui pertanyaan masalah yang telah direncanakan dengan hati-hati
mengundang siswa untuk melakukan beberapa kegiatan atau kalau mungkin semua
kegiatan berikut:
a. Merancang
eksperimen
b. Merumuskan
hipotesis
c. Menetapkan
kontrol
d. Menentukan
sebab dan akibat
e. Menginterpretasi
data
f. Membuat
grafik
g. Menentukan
peranan diskusi dan simpulan dalam merencanakan penelitian
h. Mengenal
bagaimana kesalahan eksperimental mungkin dapat dikurangi atau diperkecil
4. Pictorial
riddle
Pendekatan
dengan menggunakan pictorial riddle adalah salah satu teknik
atau metode untuk mengembangkan motivasi dan minat siswa di dalam situasi
kelompok kecil maupun besar. Gambar, peragaan, atau situasi yang sesungguhnya
dapat digunakan untuk meningkatkan cara berpikir kritis dan kreatif siswa.
Suaturiddle biasanya berupa gambar di papan tulis, papan poster,
atau diproyeksikan dari suatu transparansi, kemudian guru mengajukan pertanyaan
yang berkaitan dengan riddle tersebut.
Dalam membuat
rancangan (design) suatu riddle, guru harus mengikuti langkah
sebagai berikut:
a)
Memilih beberapa
konsep atau prinsip yang akan diajarkan atau didiskusikan
b)
Melukiskan suatu
gambar, menunjukkan ilustrasi, atau menggunakan foto (gambar) yang menunjukkan
konsep, proses, atau situasi
c)
Suatu proses
bergantian adalah untuk menunjukkan sesuatu yang tidak sewajarnya, dan kemudian
meminta siswa untuk mencari dan menemukan mana yang salah dengan riddle tersebut.
Misalnya, tunjukkan suatu masyarakat petani di mana semua prinsip ekologi
disalahgunakan. Kemudian ajukan pertanyaan kepada siswa mengenai hal-hal apa
yang keliru atau salah dalam hubungan dengan segala sesuatu yang telah
dilakukan di dalam komunitas tersebut.
d)
Membuat
pertanyaan-pertanyaan berbentuk divergen yang berorientasi proses dan berkaitan
dengan riddle (gambar dan sebagainya) yang akan membantu siswa
memperoleh pengertian tentang konsep atau prinsip apakah yang terlibat di
dalamnya.
LANGKAH LANGKAH
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN INKUIRI
Secara umum proses otak secara
pembelajaran dengan menggunakan strategi dapat mengikuti langkah-langkah
sebagai berikut:
Orientasi, Langkah
orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang
responsif. Pada langkah ini guru mengkondisikan agar siswa siap melaksanakan
proses pembelajaran. Guru merangsang dan Mengajak siswa untuk berpikir
memecahkan masalah. Langkah orientasi merupakan langkah yang sangat penting.
Keberhasilan startegi ini sangat tergantung pada kemauan siswa untuk
beraktivitas menggunakan kemampuannya dalam memecahkan masalah, tanpa kemauan
dan kemampuan itu tak mungkin proses pembelajaran akan berjalan dengan lancar.
Merumuskan Masalah, Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan
yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang
menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki itu. Dikatakan teka-teki
dalam rumusan masalah yang ingin dikaji disebabkan masalah itu tentu ada
jawabannya, dan siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat. Proses mencari
jawaban itulah yang sangat penting dalam strategi inkuiri, oleh sebab itu
melalui proses tersebut siswa akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga
sebagai upaya mengembangkan mental melalui proses berpikir.
Merumuskan Hipotesis, Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang
dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya.
Perkiraan sebagai hipotesis bukan sembarang perkiraan, tetapi harus memiliki
landasan berpikir yang kokoh, sehingga hipotesis yang dimunculkan itu bersifat
rasional dan logis. Kemampuan berpikir logis itu sendiri akan sangat
dipengaruhi oleh kedalaman wawasan yang dimiliki serta keluasan pengalaman.
Dengan demikian, setiap individu yang kurang mempunyai wawasan akan sulit
mengembangkan hipotesis yang rasional dan logis.
Mengumpulkan Data, Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan
untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam strategi pembelajaran inkuiri,
mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam
pengembangan intelektual. Proses pengumpulan data bukan hanya memerlukan
motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi juga membutuhkan ketekunan dan
kemampuan menggunakan potensi berpikirnya. Karena itu, tugas dan peran guru
dalam tahapan ini adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat
mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan. Sering
terjadi kemacetan berinkuiri adalah manakala siswa tidak apresiatif terhadap
pokok permasalahan. Tidak apresiatif itu biasanya ditunjukkan oleh
gejala-gejala ketidakgairahan dalam belajar. Manakala guru menemukan
gejala-gejala semacam ini, maka guru hendaknya secara terus-menerus memberikan
dorongan kepada siswa untuk belajar melalui penyuguhan berbagai jenis
pertanyaan secara merata kepada seluruh siswa sehingga mereka terangsang untuk
berpikir.
Menguji Hipotesis, Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima
sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data.
Dalam menguji hipotesis yang terpenting adalah mencari tingkat keyakinan siswa
atas jawaban yang diberikan. Di samping itu, menguji hipotesis juga berarti
mengembangkan kemampuan berpikir rasional.Artinya, kebenaran jawaban yang
diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh
data yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Merumuskan Kesimpulan, Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh
berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Merumuskan kesimpulan merupakan gong-nya
dalam proses pembelajaran. Sering terjadi, karena banyaknya data yang
diperoleh, menyebabkan kesimpulan yang dirumuskan tidak fokus pada masalah yang
hendak dipecahkan. Karena itu, untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya
guru mampu menunjukkan pada siswa data mana yang relevan.
PRINSIP PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI
Berorientasi pada Pengembangan Intelektual
Tujuan utama dari strategi inkuiri adalah pengembangan
kemampuan berpikir. Dengan demikian, strategi pembelajaran ini selain
berorientasi kepada hasil belajar juga berorientasi pada proses belajar.
Prinsip Interaksi
Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi,
baik interaksi antara siswa maupun interaksi siswa dengan guru, bahkan
interaksi antara siswa dengan lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi
berarti menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur
lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri.
Prinsip Bertanya
Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan
strategi ini adalah guru sebagai penanya. Sebab, kemampuan siswa untuk menjawab
setiap pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses berpikir.
Karena itu, kemampuan guru untuk bertanya dalam setiap langkah inkuiri sangat
diperlukan.
Prinsip Belajar untuk Berpikir.
Strategi pembelajaran inkuiri merupakan bentuk dari
pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada siswa (student
centered approach). Dikatakan demikian, sebab dalam strategi ini
siswa memegang peran yang sangat dominan dalam proses pembelajaran. Belajar bukan hanya mengingat sejumlah
fakta, akan tetapi belajar adalah proses berpikir (learning how to
think), yakni proses mengembangkan pot otak. Pembelajaran berpikir
adalah pemanfaatan dan penggunaan otak secara maksimal.
Prinsip Keterbukaan
Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang
menyediakan berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan
kebenarannya.
Tugas guru adalah menyediakan ruang untuk memberikan
kesempatan kepada siswa mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan
kebenaran hipotesis yang diajukannya.
Strategi pembelajaran inkuiri merupakan bentuk dari
pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada siswa (student
centered approach). Dikatakan demikian, sebab dalam strategi ini
siswa memegang peran yang sangat dominan dalam proses pembelajaran.
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN STRATEGI
PEMBELAJARAN INKUIRI
1. KEUNGGULAN
Strategi Pembelajaran Inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang banyak
dianjurkan, karena strategi ini memiliki beberapa keunggulan, di antaranya:
a. Startegi ini merupakan strategi pembelajaran yang
menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara
seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna.
b. Startegi ini dapat memberikan ruang kepada siswa untuk
belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.
c. Strategi ini merupakan strategi yang dianggap sesuai
dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah
proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan
siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki
kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam
belajar.
2. KELEMAHAN
Di samping memiliki keunggulan, strategi ini juga mempunyai kelemahan, di
antaranya:
a. Jika strategi ini digunakan sebagai strategi
pembelajaran, maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
b. Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran
oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar.
c. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan
waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang
telah ditentukan.
d.
Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa
menguasai materi pelajaran, maka startegi ini akan sulit diimplementasikan
oleh setiap guru.
STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL
Terjadinya ledakan pengetahuan, menuntut perubahan
pola mengajar dari yang hanya sekadar mengingat fakta yang biasa dilakukan
melalui strategi pembelajaran dengan metode kuliah (lecture) atau
dari metode latihan (drill)dalam pola tradisional, menjadi
pengembangan kemampuan berpikir kritis(critical thinking). Strategi
pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir itu adalah strategi
inkuiri sosial. Menurut Bruce Joyce, inkuiri sosial merupakan strategi
pembelajaran dari kelompok sosial (social family) subkelompok
konsep masyarakat (concept of society).
Subkelompok ini didasarkan pada asumsi bahwa metode
pendidikan bertujuan untuk mengembangkan anggota masyarakat ideal yang dapat
hidup dan dapat mempertinggi kualitas kehidupan masyarakat. Karena itulah siswa
harus diberi pengalaman yang memadai bagaimana caranya memecahkan
persoalan-persoalan yang muncul di masyarakat. Melalui pengalaman itulah setiap
individu akan dapat membangun pengetahuan yang berguna bagi diri dan
masyarakatnya. Inkuiri sosial dapat dipandang sebagai suatu strategi
pembelajaran yang berorientsi kepada pengalaman siswa.
Ada tiga karakteristik pengembangan strategi inkuiri sosial.
Pertama, adanya aspek (masalah) sosial dalam kelas yang dianggap penting dan dapat
mendorong terciptanya diskusi kelas.
Kedua, adanya rumusan hipotesis sebagai fokus untuk inkuiri.
Ketiga, penggunaan fakta sebagai pengujian hipotesis. Dari karakteristik inkuiri
seperti yang telah diuraikan di atas, maka tampak inkuiri sosial pada dasarnya
tidak berbeda dengan inkuiri pada umumnya. Perbedaannya terletak pada masalah
yang dikaji adalah masalah-masalah sosial atau masalah kehidupan masyarakat
KESIMPULAN
Pembelajaran dengan menggunakan strategi
inkuiri akan lebih menarik karena akan membuat siswa terlibat secara aktif.
Melalui strategi ini dibutuhkan kemampuan guru untuk mendesain pembelajaran sesuai dengan
model inkuiri. Sesuai dengan tingkat
usia siswa,pembelajaran dengan menggunakan strategi inkuiri mesti dibangun dan
diselaraskan dengan emosi, intelektual,
dan situasi kondisi pembelajaran.
Strategi pembelajaran inkuiri yang tepat bagi pendidikan dasar adalah
model guided atau model deduktif. Dengan kedua model
strategi inkuiri tersebut, guru banyak membantu siswa dalam memformulasikan
pertanyaan, menetapkan definisi atau
konsep yang terkait serta mengarahkan pengujian hipotesis yang dibuat. Strategi pembelajaran Inkuiri menekankan kepada proses mencari dan
menemukan. Materi pelajaran tidak diberikan secara langsung. Peran siswa dalam
strategi ini adalah mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan
guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing siswa untuk belajar.
Strategi pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan
sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu
sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Strategi
pembelajaran ini sering juga dinamakan strategi heuristic, yang
berasal dari bahasa yunani, yaitu heuriskein
yang berarti saya yang menemukan.
Referensi:
Amin, Moh.
(1987). Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan Menggunakan
Metode Discovery dan Inkuiri. Jakarta: Depdikbud.
Sanjaya, Wina.
(2008). Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan
KTSP. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sudirman, N.,
dkk. (1992). Ilmu Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
http://www.thirteen.org/edonline/concept2class/inquiry/index_sub1.html